"Mengapa aku merasa kosong meskipun aku telah mendapatkan apa yang aku inginkan?"
Pertanyaan ini sering muncul dalam hati seseorang yang terjebak dalam perselingkuhan. Pada awalnya, hubungan terlarang mungkin tampak seperti pelarian dari tekanan hidup atau solusi untuk kehampaan batin. Namun, realitanya, perselingkuhan hanya menciptakan luka lebih dalam dan menjauhkan kita dari damai dan kasih yang sejati.
BACA JUGA: Wajib Tahu! 5 Fakta Ini adalah Awal Mula Terjadinya Perselingkuhan
Mengapa Perselingkuhan Terjadi?
Perselingkuhan sering kali berawal dari kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi. Merasa tidak dihargai, kurang kasih sayang, atau ketidakpuasan dalam hubungan sering menjadi pemicu. Namun, di balik itu semua, ada satu akar utama yaitu hati yang tidak penuh di dalam Tuhan.
Ketika kita mencoba mengisi kekosongan dengan cara yang salah, kita tidak hanya melukai diri sendiri tetapi juga orang-orang di sekitar kita.
BACA JUGA: Mencegah dan Meminimalisir Kerugian Emosional Akibat Perselingkuhan
Bangun Hubungan dengan Tuhan
Langkah pertama untuk keluar dari jerat perselingkuhan adalah mengakui bahwa hanya Tuhan yang mampu memenuhi kebutuhan terdalam kita. Dalam Matius 6:33, Yesus berkata, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Ketika kita menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup, hati kita akan dipenuhi dengan kasih dan damai yang sejati.
1. Akui dan Bertobat
Perselingkuhan adalah dosa yang merusak hubungan dengan Tuhan dan sesama. Langkah pertama adalah mengakui kesalahan di hadapan Tuhan dengan hati yang hancur.
1 Yohanes 1:9 mengingatkan kita, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Sumber : Jawaban.com